Pengertian
:
Menurut Goleman, kecerdasan emosi merupakan
kemampuan mengendalikan dorongan emosi, mengenali perasaan diri sendiri dan
orang lain dan menjaga hubungan baik dengan orang lain. Kemampuan ini juga
mencakup control diri, semangat, dan ketekunan serta kemampuan memotivasi diri
sendiri.
Dimensi-dimensinya :
1.
Mengenali emosi diri
Ketidakmampuan untuk memahami perasaan yang
sebenarnya membuat diri berada dalam kekuasaan perasaan, sehingga tidak peka
terhadap perasaan yang akan berakibat buruk terhadap berperilaku
2.
Mengelola emosi
Kemampuan menangani perasaan agar perasaan dapat
terungkap dengan tepat. Emosi dikatakan berhasil dikelola apabila seseorang
mampu menghibur diri ketika mengalami kesedihan, dapat melepas kecemasan,
kemurungan atau ketersinggungan dan pulih kembali dari perasaan itu dengan
cepat. Sebaliknya orang yang kemampuan mengelola emosinya rendah akan terus
menerus dalam keadaan murung, atau bahkan mengalihkan perasaan tersebut kepada
hal-hal negative yang merugikan diri sendiri.
3.
Memotivasi diri
Dengan kemampuan memotivasi diri yang dimiliki,
seseorang akan cenderung memiliki pandangan yang positive dalam menilai segala
sesuatu yang terjadi dalam dirinya. Motivasi dihasilkan dari adanya sikap
optimism dan harapan. Optimism adalah suatu sikap yang mampu menahan seseorang
untuk tidak terjerumus dalam sikap masa bodoh atau tidak acuh, keputusasaan dan
depresi pada saat mengalami kekecewaan dan kesulitam hidup. Sedangkan harapan
merupakan keyakinan bahwa kita memiliki kemampuan maupun cara untuk mencapai
sasaran yang diinginkan. Orang dengan harapan yang tinggi mampu memotivasi
diri, lebih fleksibel dalam menentukan cara untuk meraih sasarannya dan lebih
mudah mengubah sasarannya apabila tidak mungkin dapat dicapai serta memiliki
keberanian untuk memecah tugas yang sangat berat menjadi tugas yang ringan
sehingga lebih mudah dalam menyelesaikannya.
4.
Mengenali emosi orang lain
Jika seseorang terbuka pada emosi sendiri, maka ia
akan lebih terampil dalam memahami perasaan orang lain. Kunci untuk dapat memahami
orang lain adalah kemampuan membaca pesan nonverbal, seperti nada bicara, gerak
tubuh, dan ekspresi wajah.
5.
Membina hubungan dengan orang lain
Tanpa ketrampilan ini, seseorang akan dianggap
angkuh, mengganggu, dan tidak berperasaan karena tidak mengerti bagaimana cara
dalam berhubungan dengan orang lain.
Alat
Ukur :
Untuk melakukan pengukuran kecerdasan emosional, di
Indonesia telah dilakukan adaptasi dari alat ukur kecerdasan emosional.
Pendekatan pengukuran kecerdasan emosional yang dilakukan Lanawati (1999)
menggunakan model dari Goleman dimana setiap itemnya merupakan modifikasi dari
alat ukur kecerdasan emosional dari Bar-On yaitu Emotional Question Inventory
(EQ-I) dan Trait Meta Mood Scale (TMMS) dari Mayer-Salovey. EQ-I yang disusun
Bar-On mengukur 5 skala kecerdasan emosional dengan masing-masing skala
memiliki 15 subskala. Sedangkan TMMS mengukur kepekaan terhadap emosi,
kejelasan emosi, dan perbaikan emosi.
Berdasarkan hasil modifikasi dari 2 alat ukur
diatas, Lanawati menghasilkan alat ukur untuk kecerdasan emosional yang
dinamakan Emotional Intelligence Inventory (EII). Alat ukur ini terdiri dari 5
dimensi yaitu Self Awareness (kesadaran diri), Self Control (control diri),
Self Motivation (memotivasi diri), Empathy (empati/mengenal emosi), dan Social
Skill (keterampilan social). Relawu (2007) dalam penelitiannya menggunakan alat
ukur yang telah diadaptasi oleh Lanawati dengan mengurangi 10 item yang tidak
di skors karena tidak memiliki keterkaitan dengan kelima dimensi dalam alat
ukur tersebut. Hasil uji reliabilitas yang dilakukan oleh Relewu dengan
menggunakan Cronbach’s Alpha menunjukkan masing-masing dimensi memiliki nilai
alpha ≤ 0.50 yang membuktikan reliabilitas perdimensi hasilnya bagus.
Pendapat
:
Menurut saya kecerdasan emosi dapat diukur seperti
yang telah dijelaskan di atas, namun hasil dari pengukuran tersebut tidak
selalu sepenuhnya falid karena tidak menutup kemungkinan subjek berbohong atau
mengada-ngada ketika mengisi questioner yang diberikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar